pic from Pinterest |
Aku tak pernah menyangka waktu telah mempersiapkan kejutan yang tak bisa ku kira – kira. Pada setiap malam – malam yang ku lalui dalam dera. Pada setiap rindu yang berujung percuma. Waktu membawaku pada sebuah teduh yang tak dapat ku terka. Memang waktu telah mengerjaiku dalam masa yang begitu lama. Aku tahu, waktu memang tak pernah terduga.
Segenap hatiku
merasakan teduh yang datang tak disangka – sangka. Pada setiap derai – derai
daun yang diterpa angin, aku merasakan rindu mulai membelai lembut dengan
bayangan yang diam – diam membumbung. Bukan, ini bukan tentang nonaku. Nonaku
sudah dibawa pergi bersama waktu lalu, ia ku ikhlaskan dalam setiap waktu yang
akan berlalu. Waktu menyelipkan rindu baru pada anganku malam ini. Khayalku
diseduh dalam lamunan yang datang bukan main. aku terkejut pada hidangan waktu
malam ini. Waktu menyodorkanku tentang yang tak ku ketahui. Tentang sesosok
yang membuat tanya, tentang rindu yang datang sekilat petir menyambar. Tentang
– tentang yang tak bisa ku tentang.
Diam – diam anganku
mulai kurang ajar. Ia menerawang menembus batas cakrawala malam dan terbang
cepat menuju bulan kemudian kembali menghujam menerjang seisi khayalku.
Memporak – porandakan seisi angan yang telah lama kutata dengan rapi. Seperti
meteor yang datang cepat menghujam bumiku, memporak – porandakan setiap bangku
– bangku taman, pohon – pohon, danau – danau kecil yang telah ku buat dengan
susah payah di duniaku. Di tengah lubang besar bekas hantaman itu, aku melihat
sesosok wanita meneduhkan yang tak pernah ku sangka – sangka akan masuk
menembus duniaku dan memporak – porandakan sekitarnya. Aku tertegun. Sesosok
anggun telah mendarat tepat di depan mataku. Dengan segala kemisteriusannya,
dengan segala keteduhannya, aku tahu dia ini asing bagiku.
Sorot matanya mengurungku
dalam penjara keindahan yang tak aku pernah mau keluar sekalipun diseret dengan
paksa. Kau tahu, bagaimana teduhnya mata yang membawaku hanyut dalam sebuah
diorama yang paling tak kau mengerti dalam hidup. Waktu terkekeh melihatku
tertegun membisu. Aku terbius dengan semua yang ku lihat di depanku. Aku tak
pernah membayangkan bahwa waktu telah terlampau mengerjaiku saat ini. Ah, sial!
Aku tak berdaya sekarang. Kenapa pula sosok ini membuatku terpana begitu
hebatnya? Apakah karna aku telah menerima nonaku berlalu dalam waktu? Sehingga
waktu merahasiakan pertemuanku dengan sosok ini?. Aku masih tertegun. Bibirku
mulai berontak, ia tersenyum!.
Komentar
Posting Komentar